Merasa
heran ketika saya memandang dari jauh ada sebatang pohon bertumbuh
di suatu puncak bukit, bahkan menyendiri kehidupannya bersama alam
lain, di sampaingnyapun tiada pohon yang tumbuh selain padang
rumput.
foto, pohon inspisai. |
(sisi lain saya dapat katakan ia sudah jadi rumput di
padang karena kawan kawan bermain adalah hanya rumput-rumput di
padang,meskipun kodratnya sebagai sebatang pohon dan saya cuma beberapa
kali untuk menemaninya, sehingga saya tidak brove mengatakan bahwa ia itu adalah teman bermainku ).
Bisikan hatiku memberitahukan bahwa : pohon tersebut tentu mentawai berbagai arah mata angin, lebih parah bila musim angin tiba spesial untuk mencoba pertahanan kehidupan sebatang pohon tersebut.
ia sama seperti orang yang berani memilih sesuatu sementara orang lain takut untuk memilih, (itu bisikan hati)
ketika itu juga kataku : mengapa engkau tidak tumbuh di lembah agar engkau tidak selalu mengalami kepahitan bagimu.
Beberapa waktu berikutnya saya tiba di top bukit dimana pohon itu
bertumbuh, ternyata ia berakar kuat, karena beraneka ragam tantangan
menguatkan dan melatihnya bagaimana sebatang pohon bertahan
kehidupannya di bukit.
saya temani sebatang pohon itu sampai
Hari sudah mulai sore, dan mulai bertiup angin yang keras saat itu
untuk memberikan fresh tubuh bagiku, tetapi bagi saudara pohon
sebagai tantangan baginya,
kataku : kasihan saudara pohon,
tetapi, saya terpikir ini hal yang biasa baginya, jangan kwatir ia sudah berakar dewasa (grow up).
seandanya pohon itu tumbuh di daerah lembah, belum tentu ia
mempertahankan kehidupannya karena akarr-akarnya tidak kuat di banding
pohon diatas, karena hanya dengan tiupan angin yang kencang akan
menguatkan ketahanan hidupannya.
" kadangkala kita tidak senang
hati bila penderitaan,sakit, lapar, atau kekurangan sesuatu yang kita
butuhkan tetapi sesungguhnya ia menguatkan ketahanan kehidupan kita jika
di lihat dari sudut pandang kehidupan "
`` apapun yang terjadi dalam kehidupan kita hadapilah di dalam Tuhan Yesus pasti Ia akan menopang dalam hidup kehidupan kita "
oleh : ukagamoye ukago.
0 Comments